SELAMAT DATANG DI NIRATA

Monday, April 14, 2014

SEJARAH KOTA BATURAJA


Oleh : H. Ahmad Haidar. ( pemerhati sejarah OKU )                

Letak Baturaja di Peta Sumatera
Pada zaman  Kesultanan Palembang Darussalam ( 1659 – 1823 ), secara administratif  kabupaten OKU  belum tertata seperti pemerintahan  sekarang ini. Pada masa itu baru ada Pemerintahan  Dusun yang dikepalai oleh seorang Kerio  dan Pemerintahan Marga yang dikepalai oleh seorang Pasirah.

Pada tahun 1821 Sultan Mahmud Badaruddin II dikalahkan Belanda, beliau ditangkap dan diasing ke Ternate sampai wafat disana, pun demikian juga sultan penggantinya  Sultan Ahmad Najamuddin III  pada tahun 1823 dikalahkan dan ditangkap Belanda , sultan Ahmad Najamuddin III diasingkan ke Flores. Dengan diasingkannya kedua Sultan terakhir ini Kesultanan Palembang menjadi lemah dan dengan mudah Kolonial Belanda menguasai Kesultanan Palembang dan secara resmi pada tanggal 7 Oktober 1823  kesultanan Palembang dihapus oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Secara bertahap dan perlahan Belanda  mulai menguasai daerah uluan ( pedalaman  ) yang kaya dengan hasil hutan dan hasil buminya. Daerah Kabupaten OKU baru dapat dikuasai Belanda kira-kira pada tahun 1860 dan daerah Aji Lawang ( Muaradua ) pada tahun 1874.

Sistem pemerintahan desa pada zaman Kesultanan Palembang tetap dipertahankan oleh Pemerintah Belanda  yang tentu saja  dibuatkan peraturan-peraturan baru yang meng- untungkan pihak Belanda.

Untuk meningkatkan kwalitas atas kontrol jalannya pemerintahan, Kolonial Belanda menetapkan wilayah bekas Kesultanan Palembang  menjadi Daerah Adiministratif Keresidenan Palembang dengan kepala pemerintahan dijabat oleh seorang  Residen bangsa Belanda yang berkedudukan di kota Palembang.

Keresidenan Palembang dibagi lagi menjadi 3 daerah administratif yang dinamakan Afdeeling, setiap Afdeeling diperintah oleh seorang  Asisten Residen bangsa Belanda. Dizaman sekarang Asisten Residen  dikenal sebagai Bupati dan Afdeeling sebagai Kabupaten. Pada waktu itu kabupaten OKU dikenal sebagai Afdeeling Komering Oeloe, Ogan Oeloe en Enim en de Ranau Districten dengan ibu kotanya  adalah kota Muaradua.


Namun dengan pertimbangan social politik dan ekonomi pada tanggal  29 Juli 1910, ibu kota Afdeeling Komering Oeloe, Ogan Oeloe en Enim en de Ranau Districten dipindah kan Pemerintah Kolonial Belanda dari Muaradua ke kota BATURAJA, serta merobah namanya menjadi Afdeeling Ogan en Komering Oeloe, sejak itulah seluruh administrasi pemerintahan diatur dan dipusatkan di Baturaja dengan demikian  Asisten Residen ikut pindah juga dan bertempat tinggal di rumah Bupati sekarang ini.

Seiring dengan perkembangan zaman  dan untuk memudahkan jalannya roda pemerin tahan, kolonial Belanda  membagi  Afdeeling-Afdeeling menjadi  daerah daerah Onder Afdeeling  ( Kewedanaan )  yang dikepalai oleh seorang Belanda dengan jabatan sebagai Controleir ( konteril ) yang dibantu oleh seorang bangsa pribumi dengan jabatan Demang ( Wedana ), Onder Afdeeling dibagi lagi menjadi beberapa onderdistrict yang dikepalai oleh seorang bangsa pribumi dengan jabatan sebagai  Asisten Demang/Wedana  ( sekarang Camat ).
Pada tanggal 28 Maret 1918 Afdeeling Komering Oeloe, Ogan Oeloe en Enim en de Ranau Districten  dimekarkan menjadi 3 daerah Onder Afdeeling, yaitu :

 1. Onder Afdeeling  Ogan Oeloe dengan pusat perintahannya  di Dusun Lubuk Batang,
     Namun kemudian dipindahkan ke kota Baturaja, dan tuan Konterilnya bertempat
     tinggal dirumah Kapolres sekarang ini.

 2. Onder AfdeelingMuaradua  dengan ibu kotanya Muaradua.

 3. Onder Afdeeling Komering Oeloe dengan ibu kotanya  Martapura.

Yang menarik dikemudian hari bahwa ketiga Onder Afdeeling ini  menjadi 3 kabupaten hasil pemekaran yakni:  kabupaten OKU,  kabupaten. OKU Timur dan kabupaten  OKU Selatan.

Setelah membaca beberapa buku sejarah yang ada kaitannya dengan Kabupaten OKU, dan membaca situs-situs sejarah Kerajaan Sriwijaya, kerajaan Melayu, kerajaan –kerajaan  Islam Nusantara dan terutama Kesultanan Palembang Darussalam, dengan sedikit uraian diatas, penulis cenderung mengatakan bahwa tanggal 29 Juli 1910 adalah merupakan hari jadi Kabupaten Ogan Komering Ulu yang kita cari selama ini, namun kalau ada yang berpendapat lain sah-sah saja. Wassalam semoga bermanfat.


Baturaja, Juni 2011